ARUNG JERAM BOGOR |
Sabtu Pagi 06.30, Kami dari Jakarta
harus bersiap siap menuju kota Bogor untuk dimana suasana di kota bogor dan
sekitarnya sedang mengalami musim hujan akan tetapi semua itu tidak menyurutkan
niat kami untuk rafting / Arung jeram di kali baru kota Bogor, dan ini adalah
pengalaman pertama saya ber-Arung jeram walaupun teman teman yang lain sudah
pernah melakukannya. Wahyu adalah ketua team rafting dari kantor kami dia
memang sudah berpengalaman di dunia Arung jeram dan itu membuat nafasku sedikit
lega karena dia memberikan sedikit gambaran bahwa arung jeram dikalibaru ini
sangat berbeda sebab volume air disana dapat diatur sesuai permintaan,
penjelasan itu membuat saya semakin penasaran untuk tiba di lokasi.
Sebelum keberangkatan dari Jakarta
salah seorang yang paling tua diantara kami membacakan doa agar perjalanan kali
ini berjalan lancar dan sesuai rencana, jumlah peserta rafting kali ini ada 24
orang dan kami berangkat menggunakan mini bus kantor. Kami menggunakan jalur
cepat tol Jakarta-bogor dan tidak terasa
hanya 1 jam saja kami sudah tiba di kota bogor dan kami langsung diarahkan
menuju lokasi kali baru, Ternyata di lokasi kali baru ini kami disambut hangat
oleh Team provider yang bekerjasama dengan kami yaitu bina advancetour
Welcome drink dan makanan ringan pun
langsung disediakan oleh pihak bina advancetour untuk menemani obrolan
kami di sore hari itu. Sekitar pukul 15.00 kami langsung diarahkan menuju
tempat
Sungai tujuan rafting kami adalah
kali baru.Dengan membayar perkepala Rp. 209.400 ditambah ongkos transportasi
bus Hiba Utama dan lain-lain, maka total jendral tiap orang kena Rp. 300.000,-
Pilihan kali baru sendiri, adalah
karena konon koordinatornya
yang sempat tanya sana-sini, tempat rafting yang seru di mana? Setelah membanding-bandingkan
antara kali baru dan Cisadane serta pihak bina advancetour bersedia memberi
diskon (awalnya gak segitu) maka jadilah kita bulatkan tekad untuk rafting di
sana.
Hampir semua peserta pernah arung jeram..tapi..di DUFAN!!!..hehehehe
Dan rata-rata gak bisa renang,
termasuk saya!..hiks…
Ya sudahlah, kekurangan tidak bisa
renang bisa dikalahkan dengan keinginan rafting yang menggebu-gebu..
Roda bus cipaganti sampai di meeting
point kali baru sekitar pukul 07.30 WIB setelah berangkat dari Jakarta jam
06.30, tiba di sana langsung ganti kostum. Tas dan barang-barang berharga di
taruh di pos tersebut lalu diberi label nama “Pak Irvan” pada masing-masing tas
dan akan diangkut ke finish point. Perjalanan ke sungai Kali Baru menempuh
kurang lebih 30 menit menggunakan Bak terbuka.karena lebih seru kali kalo pakai
mobil bak terbuka dan kami duduk sambil terguncang-guncang di atasnya..hehehhe…
Setelah sampai di tempat start, kami
mengenakan pelampung, helm, kemudian sebelum di briefing oleh pemandu kami
disuguhi pisang goreng hangat..hemmmm
Lalu brefingpun dimulai setelah
semuanya lengkap. Diajari cara memegang dan menggerakkan dayung, jika perahu
maju maka dayung di kayuh dari depan ke belakang, jika parahu mundur maka
dayung dikayuh dari belakang ke depan. Jika belok kanan yang sisi kiri mengayuh
mundur yang kanan mengayuh maju, demikian sebaliknya. Kemudian jika ada
perintah stop maka dayung harus diletakkan di atas paha.
Dalam perjalanan nanti jika ada
jeram-jeram yang membutuhkan perpindahan penumpang maka kita harus menuruti
perintah pemandu. Jika ada perintah “semua ke kanan” maka perintah ini untuk
supaya penumpang menggeser possinya ke bagian kanan supaya jika ada jeram dari
kanan perahu bisa tetap seimbang dan perahu tidak terbalik.
Demikian sebaliknya, juga jika ada
perintah pindah depan dan pindah belakang. Juga ada perintah Boom, yang artinya
semua penumpang harus jongkok di tengah perahu, untuk penghindari jeram yang
berbahaya.
Tapi perpindahan posisi ini, juga
kadang digunakan pemandu untuk ‘mengerjai’ penumpang. Jadi jika tim Anda ikut
rafting, lalu pada air tenang pemandu menyuruh pindah posisi, hati-hatilah itu
trik mereka supaya perahu terbalik dan Anda akan kecebur di sungai…hehehhe…
Pengarungan yang kami pilih kali ini
adalah jenis Adventure. Menempuh perjalanan selama kurang lebih dua setengah
jam termasuk istirahat, di sepanjang 10 kilo meter sungai kali Baru.
Setelah berdoa menurut keyakinan
masing-masing, maka kami memulai pengarungan pukul 11.30 WIB.
Perahuku terdiri dari 7 orang, aku,
Mas wahyu,Nowo,Nisa,Ika,Dian dan seorang pemandu bernama Hendi. Di awal-awal
perjalanan sungai masih tenang, dengan kurang lebih kedalaman 3 meter kami
bergerak perlahan. Di sisi kiri dan kanan sungai Kali Baru sangat asri dan
memikat,tebing-tebing berdiri kokoh, dengan lebar sungai kurang lebih 10-20
meter (CMIIW) sebuah pemandangan alami yang masih bisa dinikmati hingga
kini dan semoga bisa tetap lestari. Batu-batu di sungai itu juga kokoh di
sela-sela sungai. Menurut Mas Brank yang memandu, batu-batu sekitar awal
pengarungan ini jika debit air diatas normal, maka akan tertutup. Bisa
dikatakan saat pengarungan kami hari itu debit airnya masih normal.
Perahu untuk kelompok kami dibagi menjadi formasi 5-5-6 artinya ada 3 perahu
yang digunakan. Tiap-tiap perahu dipandu oleh seorang pemandu dari Kali Baru
Rafting. Ternyata tugas dari pemandu ini, selain memberi aba-aba juga bercerita
tentang sungai kali Baru.
Setelah kurang lebih 15 menit
perjalanan mulailah jeram-jeram bermunculan di depan mata. Perahu recue masih
ada di depan kami. Pada sesi awal jeram pertama yang kami lalui adalah jeram
slalom, kemudian jeram ngehek, jeram jontor, Jeram serius, jeram kuku patah,
jeram gigi, jeram zig-zag, di jeram zig-zag yang memang zig-zag bentuknya dua
temen saya dari perahu lain sempat terlempar dan hanyut…yaitu Mas Wahyu dan
Teguh, kemudian ada jeram warok dan lain-lain dan ada sebagian jeram yang tidak
bernama (mungkin belum?).
Yang paling membuat deg-degan pada
sesi satu ini adalah jeram warok. Jeramnya cukup curam dan tajam tapi untunglah
sampai tempat peristihatan pertama, perahu kami mulus..dan kami bisa mendayung
sambil teriak-teriak “Kelapa muda..kelapa muda…” untuk mencapai “pit stop”
tersebut, karena memang di peristirahatan itu akan disuguhi kelapa muda dan
goregan. Sayang saat aku sampai atas, gorengan sudah tandas..hiks…dasar pada
kelaparan semua…dan aku cuma dapat kelapa muda. Beberapa saat sebelum
tempat istirahat itu, dayung Dian sempat bengkok karena si pemandu
melompat lalu jatuh di dayung Dian, mungkin untuk menghindari jeram, tapi juga
ada kemungkinan dia action saja karena ada fotografer di sekitar situ.
Setelah puas meneguk kelapa muda
kami melanjutkan pengarungan. Tak disangka perjalanan kami yang kedua ini akan
bertemu jeram-jeram yang lebih barbahaya dan bikin deg-degan sentengah mati.
Kami sempat boom satu kali di jeram roller coaster yang memang curam berada di
celah tebing.
Saat melewati jeram-jeram itu, ada
kelompok lain dari operator lain yang sedang istirahat di pinggir sungai.Setelah
melewati jeram-jeram tajam tersebut, kami akan melewati jeram panjang. Kenapa
dinamakan jeram panjang? Karena jeramnya memang panjang…
Karena sudah melewati jeram-jeram
tajam dan kami berhasil lolos, saat melihat jeram panjang, kami melihat perahu
lain mulus-mulus saja melintasinya, kami tidak begitu khawatir. Kami perlahan
maju, dayung, maju lagi…dan saat berada di jeram dan terguncang-guncang selama
beberapa saat perahu mulai kehilangan keseimbangan, dan sedetik kemudian…dunia
gelap..blup..blup…dua-tiga teguk air masuk kekerongkonganku…oh Tuhan..oh
Tuhan..aku meminum air yang mirip capucino itu sambil menggapai-nggapai di
dalam air berusaha memunculkan kepalaku di permukaan air.
Untunglah ternyata pelampungnya
masih berfungsi dengan baik.
Buk!. Tiba-tiba aku sudah menyentuh
sesuatu yang tak lain adalah lengan pemandu, aku langsung pegangan dengan erat
dan panik. Saat hanyut, pahaku sempat terantuk batu, tapi untunglah gara-gara
itu aku bisa duduk di batu itu selama beberapa saat menunggu pemandu naik ke
perahu lagi yang masih terbalik! Akhirnya setelah pemandu berhasil naik, aku
ditarik ke atas perahu dengan menarik pelampungku, dan aku akhirnya duduk di
atas bagian bawah perahu itu. Masih terbayang rasanya aku duduk diatas batu di
tengah sungai Kali Baru yang berarus deras…
Kemudian sambil masih
terombang-ambing di atas perahu yang terbalik, aku pindah ke perahu temanku, Om
Bey yang berjumlah 5 orang. Oh..Alhamdullilah aku selamat…dan seharusnya namaku
dan kawan-kawan yang perahunya terbalik di situ diabadikan jadi nama jeramnya…
Satu persatu akhirnya teman-teman
satu perahuku sudah ditolong tim rescue dan perahu lain, dan bisa kembali ke
perahunya. Sementara aku masih tetap di perahu yang tadi aku pindah hingga
nanti sampai di finish point. Sempat ditawari pindah kembali lagi ke perahu
asal, tapi aku menolaknya, beberapa saat setelah aku menolak, eh, perahu asalku
itu tiba-tiba oleng dan hampir terbalik lagi, tapi untungnya gak jadi, jadi
semua yang melihat pada ketawa-tawa…:D
Kemudian, perjalanan kami lanjutkan
lagi, beberapa jeram masih tajam, yaitu jeram terlena dan terakhir jeram
maskot.
Total ada sekitar 20 jeram yang kami
lewati, dan akhirnya setelah sampai finish point, kami berfoto-foto dengan
ceria dan melakukan tos..untuk perjalanan yang seru dan menegangkan dan kami
berhasil melaluinya, ucapan syukur langsung berdengung begitu kaki sudah
menginjak di bebatuan pinggir sungai.
Bermain arung jeram sungguh
mengasyikan, aku ingin lagi asal tidak ada sesi perahu terbaliknya..hehhe..
Acara terakhir adalah membersihkan
diri dan makan…huwaaa….rasanya nikmat sekali makan saat habis rafting itu.
Sebenarnya ada acara tambahan gratis yaitu flying fox, tapi berhubung aku sudah
kelelahan karena hanyut tadi jadi tidak ikutan ber flying fox-ria.
Nah, untuk foto-foto selama
pengarungan pihak Riam Jeram memang memberi satu foto grup di CD, tapi
foto-foto lainnya yang difoto fotografer mereka, kami musti bayar…
Kami akhirnya dapat foto berjumlah
46 foto digital seharga Rp. 200.000,- Semula aku takut bermain
arung jeram ini,bahkan sempat terlintas ingin duduk-duduk saja di tepi sungai
sambil lihat biawak kalo mereka muncul. Dan pasti aku akan menyesal sekali jika
jadi menjalankan “Plan B” tersebut, konyol ya? tapi setelah perahuku
terbalik aku seperti sedang sakit kepala lalu menelan pil sakit kepala dan
sakitku hilang begitu saja…
Bermain arung jeram adalah salah
satu cara menghilangkan sedikit rasa takut bagiku. Karena selama berhari-hari
sebelum rafting itu, aku sempat googling tentang Kali Baru, sampai-sampai Dian
selalu bilang, “Gak capek lo?”. Yah, gimana lagi selain gak bisa renang jujur
saja aku takut loh..kalo terjadi sesuatu nantinya. So, ibaratnya sedia payung
sebelum hujan gitu deh….
Layak rasanya aku keluarkan uang
untuk perjalanan yang mengasyikkan ini.
Terimakasih buat semunya yang sudah
mensukseskan pengarungan ini, ini adalah pengalaman tak terlupakan seumur
hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar